Minggu, Maret 29, 2009

7 Characters of Leadership

Ada tujuh karakter penting yang membuat seorang pemimpin dianut oleh karyawan atau bawahannya. Tujuh karakter penting itu saling terkait antara satu dengan yang lain. Sehingga ketujuh karakter ini tidak bisa dipisahkan. Apa saja tujuh hal itu?
Dalam artikel ini kita akan belajar menelaah tentang kepemimpinan atau leadership. Apa sih yang membuat anak buah, karyawan, atau bawahan itu mau mendengarkan gaya kepemimpinan Anda.
Ada tujuh hal penting yang membuat seseorang itu mau dipimpin atau menurut kepada Anda. Pertama, bila anda sebagai pemimpin memperlakukan mereka dengan rasa hormat. Tidak semua orang memang gila hormat, tetapi siapapun orangnya juga tidak mau untuk dihina. Kalau kita bisa memperlakukan karyawan atau bawahan kita dengan rasa hormat, maka mereka akan menghargai itu.
Kedua, seorang pemimpin harus bisa memberikan inspirasi kepada bawahannya. Pemimpin harus mampu memberikan inspirasi, visi, dan misi ke mana sebenarnya arah perjalanan kita. Kalau mau maju, apa pula yang diinginkan.
Ketiga, karyawan atau bawahan akan menurut bila Anda dapat mengajarkan sesuatu, memberikan sebuah ilmu atau kemampuan. Sehingga semuanya dapat belajar dan tumbuh menjadi karyawan yang lebih baik.
Keempat, pemimpin harus dapat mentoleransi sebuah kesalahan yang tentu saja bukan kesalahan yang sama dan telah dibuat berulang-ulang. Tetapi sebuah kesalahan yang terjadi sekali saja.
Kelima, pemimpin harus mau berkomunikasi dengan jujur dan terbuka. Karena kalau kita tidak mampu mengomunikasikan diri kita dengan bawahan, maka akan terjadi ketidakpastian dan salah paham di antara mereka.
Keenam, anak buah harus percaya terhadap apa yang dijalankan oleh pimpinannya. Kalau anak buah tidak percaya dan merasa bahwa pemimpinnya menipu, mau menangnya sendiri, mau enaknya saja, tetapi tidak mau bekerja dengan benar dan jujur, maka bawahannya tidak akan menurut.
Ketujuh, pimpinan harus mau melakukan apa yang telah diajarkan. Jadi kalau dia bilang harus hidup dengan baik, maka dia harus mempunyai cermin dari hidup yang baik itu. Kalau tidak, mereka akan menganggap Anda hanya berbicara tanpa memberikan contoh yang benar. Pemimpin yang baik harus mempunyai ketujuh karakter tersebut.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda atau orang-orang di sekitar Anda.
Sumber : business wisdom

Bukan Belum Punya Uang, Tapi Belum Ada Ide

Resep Jitu Mewujudkan Ide
Ide merupakan kunci utama untuk berhasil. Coba perhatikan sekeliling anda. Ada pena, jam tangan, baju, celana, komputer, hp. Apakah semuanya langsung ada? Tentu saja tidak. Semuanya berasal dari satu ide kecil. Wright Bersaudara ketika sedang bermain layangan. Dalam pikirannya timbul ide seandainya manusia bisa terbang. Dan ternyata bisa terwujud. Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana caranya ide kita bisa muncul setiap saat?
Thomas Alfa Edison salah satu penemu terbesar di abad 20. Sampai sekarang mempunyai hak paten lebih dari seribu produk lebih. Salah satu kunci keberhasilan Edison bisa membuat penemuan yang begitu banyak. Cukup unik dan mudah. Setiap kali mau menemukan ide untuk memecahkan masalahnya. Biasanya Edison duduk di atas kursi dengan batu yang tertekan diantara kedua lututnya. Dan di bawah diletakkan sebuah ember besar yang berisi air. Dalam keadaan tenang dan sangat relaks. Edison menanyakan kepada pikiran bawah sadarnya, masalah-masalah yang dihadapinya. Dan pada saat dia mendapatkan jawabannya. Maka secara cepat dia menuliskannya. Mengapa Edison meletakkan batu di antara kedua lututnya? Jawabannya supaya dia bisa terbangun. Begitu dia bangun maka ide tersebut langsung ditulis dan dilaksanakan. Dalam keadaan relaks pikiran sangat fokus dan begitu banyak ide yang dikeluarkan.
Robert Schuler dalam bukunya Tough Times Never Last, But Tough People Do! Dengan secara praktis dan sederhana mampu menguraikan mewujudkan sebuah ide.
Ada 4 siklus untuk mewujudkan ide:
1. Tahapan Sarang
Tahapan sarang merupakan saat ide timbul dalam pikiran seperti munculnya telur dan tersimpan dalam sarang burung. Beberapa orang hanya mengalami siklus pertama saja. Bagi banyak orang, keyakinan tidak pernah beranjak dari sarang. Telur yang tidak dierami akan membusuk dalam sarang. Ide hanya akan berlalu saja dalam pikiran tanpa diwujudkan.
2. Tahap Pengujian
Tidak ada yang tidak mengalami kesukaran untuk maju bersama setiap ide yang melintas dalam pikirannya. Ide harus diuji. Ide yang positif memunculkan pertanyaan seperti ”Apa ini sungguh-sungguh perlu?”. Bila ada kekurangan sempurnakan ide anda.
3. Tahap Penanaman
Yakinlah terhadap ide anda. Disini saatnya kita harus mendukung ide kita dengan kerja keras. Hadapilah semua. Pasti banyak yang menolak, mencaci maki, tidak masuk akal. Saat anda yakin. Semuanya pasti terwujud.
4. Tahap Hasil
Bila kita menanamnya secara benar. Maka ide itu akan menghasilkan kelimpahan bagi kita. Saatnya menuai telah tiba.
Selamat mencoba menemukan ide dalam pikiran anda. Percaya dan yakinlah! Tidak ada kata gagal. Hanya belum terbiasa saja
Sumber : Motivasi Keren

Energy of MONEY

Baru-baru ini dunia pun heboh oleh buku “The Secret”.Intinya adalah ajakan untuk memahami bahwa alam semesta ini benar-benar kaya. Tinggal bagaimana caranya kita bisa menarik kekayaan tersebut dalam kehidupan kita? Saya pun mencoba mencari tahu apa sebenarnya arti kata kekayaan itu sendiri. Akhirnya saya bisa menemukannya dalam sebuah buku lama karangan Deepak Chopra. Judulnya The seven spriritual Laws Of Success. Kata kekayaan (affluence) berasal dari kata dasar ”affluere” yang artinya ”mengalir ke”. Kata affluence berarti “mengalir secara berlimpah”. Uang sesungguhnya suatu simbol energi kehidupan yang kita tukarkan dan energi kehidupan yang kita gunakan sebagai hasil jasa yang kita berikan kepada semesta. Kata lain uang (money) adalah “currency”, yang juga merefleksikan sifat aliran energi. Kata currency berasal dari bahasa Latin yaitu “currere” yang berarti “mengalir”.
Oleh karena itu, jika kita menghentikan sirkulasi uang dengan maksud menyimpannya serta menimbunnya. Maka energi yang ada dalam uang tersebut berhenti mengalir kepada kita. Karena uang adalah energi kehidupan. Supaya energi mengalir pada kita, kita harus tetap menjaganya terus bersirkulasi. Seperti sungai, uang harus dijaga agar terus mengalir. Bila tidak ia akan mulai berhenti, membeku sehingga mengganggu arus sirkulasi dan menyebabkan rusaknya struktur kehidupan kita sendiri. Sirkulasi harus diupayakan tetap hidup dan vital. Intinya adalah More You Give and More You Get.
Bagaimana caranya supaya energi uang ini bisa mengalir terus dalam kehidupan kita?
Periksa pakaian, sepatu, benda – benda atau barang-barang elektronik yang selama ini jarang anda gunakan. Kumpulkan dan berikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Bila anda sudah melakukannya berarti anda sudah menciptakan satu aliran energi baru dalam kehidupan Anda. Ini yang disebut the vacuum law of prosperity. Mulai sekarang rajinlah untuk memeriksa benda-benda yang tidak anda gunakan lagi. Semakin sering anda melakukannya maka aliran energi ini akan semakin kuat. Inilah yang disebut dengan vibrasi. Semakin banyak vibrasi positif yang kita alirkan maka dia akan membuat gelombang energi positif yang semakin kuat pula. Sehingga anda jangan terkejut. Begitu aliran ini sudah berjalan dalam hidup anda, dia akan menarik apapun yang anda inginkan.
Ini ada satu resep sederhana yang saya pelajari dari teman saya. Dia bila ingin berpergian ke satu tempat. Selalu menyiapkan uang recehan 500, 1000 atau 5000 didalam kantongnya. Bahkan, dia pun sering mempunyai target. Harus menghabiskan uang recehan itu sebesar 5000 rupiah setiap harinya. Kepada siapa saja uang itu diberikannya? Ternyata uang tersebut dia bisa berikan kepada tukang parkir, tukang koran, pengemis atau kepada siapa saja yang membutuhkannya. Semua uang yang diberikannya tersebut, selalu didoakannya terlebih dahulu. Kita tidak tahu mungkin dengan uang yang sedikit tersebut bisa bermanfaat bagi orang-orang tertentu. Bisa untuk makan, bisa untuk beli beras. Atau untuk membeli susu bagi anaknya. Ya, teman saya ini benar sekali. Dia sudah mengajarkan kepada kita tentang prinsip memberi. Semakin banyak memberi maka secara tidak langsung kita sudah membuat satu aliran energi baru. Pada saat timbul hasrat untuk memberi. Berikan saja. Mempraktekkan hukum memberi sesungguhnya sangat mudah. Jika anda ingin kesenangan, berilah kesenangan. Jika anda ingin kasih sayang, berilah kasih sayang. Jika anda ingin kekayaan materi, bantulah orang lain bergelimang materi. Cara yang paling mudah untuk mendapatkan apa yang anda inginkan adalah dengan menolong orang lain mewujudkan apa yang mereka inginkan.
Bila anda sudah melakukan dua hal tersebut di atas. Tapi masih belum ada aliran energi yang membuat uang datang kepada Anda. Hal ini disebabkan diri anda sendiri yang menjadi penghambatnya. Dengan cara mempratekkan forgiveness atau memberikan maaf secara tulus. Maka energi-energi negatif itu bisa hilang. Berikanlah permohonan maaf yang tulus kepada orang yang pernah membuat anda benci, marah. Walaupun terasa sangat sakit. Lakukan hal itu sehingga membuat diri Anda merasa nyaman.
Ingat begitu anda sudah let’s go ( sudah membiarkan itu pergi dan melepaskannya ). Anda otomatis mempunyai kekuatan yang lebih besar untuk menarik uang/kekayaan
Sumber : Motivasi Keren

Tangan Yang Memberi

Bacaan Kisah Para-rasul 20 : 35, Lukas 6 : 38
Apa yang muncul di benak Anda ketika mendengar kata philanthropy? Barangkali Anda akan langsung teringat orang-orang seperti pendiri Microsoft, Bill Gates, yang telah menyumbangkan 28 miliar dolar! Anda akan teringat Gordon Moore, pendiri Intel, yang telah menyumbangkan 7 miliar dolar. Atau barangkali Anda akan teringat dengan Andrew Carnegie yang telah menyumbangkan 90% dari kekayaannya setelah ia pensiun. Para philanthropies tersebut memiliki keinginan yang sama bahwa uang yang disumbangkan digunakan untuk kepentingan sesama dan bagaimana membuat dunia menjadi lebih baik. Seperti halnya kata philantrophy berasal dari bahasa Yunani yang berarti philos = kasih dan onthropos = manusia.
Para philanthropies tersebut tahu rahasia mencapai kebermaknaan hidup dan rahasia hidup berkelimpahan, yaitu memberi. Mereka tahu bahwa tangan yang di atas selalu lebih mulia daripada tangan yang ada dibawah. Ajaran Kristus sendiri berulangkali menekankan pentingnya memberi, bahkan Firman Tuhan jelas-jelas menekankan bahwa memberi itu lebih berbahagia dari pada menerima.
Ironisnya, banyak orang Kristen yang notabene akrab dengan pengajaran Yesus justru mengabaikan rahasia kelimpahan ini dengan bersikap egois, kikir dan tidak mau tahu dengan penderitaan sesama. jilka kita terlalu pelit untuk memberi, kita juga akan sulit untuk diberkati! Sebaliknya, jika kita suka memberi, maka kita juga akan muclah untuk diberkati. Siapa banyak menabur, dia akan banyak menuai. Inilah adalah hukum alam yang tidak bisa disangkal. Mengapa banyak orang tidak mau memberi? Alasannya klasik untuk dirinya sendiri saja pas bahkan kurang, bagaimana mungkin harus berbagi dengan orang lain? Itulah mentalitas dan cara pandang miskin yang perlu kita ubah. justru jika kita ingin nasib kita berubah, kita harus mulai menyisihkan sejumlah "benih" untuk ditabur. Latihlah diri kita untuk "menabur di masa kering", dan kita akan menuai berkat yang sangat mengejutkan di kelak kemudian hari. e Kwik
Tangan yang suka memberi akan mudah menarik berkat dan kelimpahan